Senin, 12 April 2010

BANTENG,BUAYA DAN KANCIL






WAYANG
WAYANG
         WAYANG KANCIL


the kid's stories
BANTENG, BUAYA 
DAN KANCIL



Seekor buaya tergencet dibawah pohon yqng roboh. Buaya minta tolong, tetapi tidak ada binatang yang mau menolongnya. Tidak antara lama kemudian, seekor banteng lewat ditempat itu. Buaya minta tolong agar Banteng menolongnya. Melihat keadaan Buaya, Banteng iba hatinya. Ia mau menolong buaya. Dengan tanduknya yang panjang, diangkatnya pohon itu, dan pohon itu dijauhkannya dari buaya. Akhirnya buaya terbebas dari tindihan pohon yang amat berat itu. Setelah lepas dari tindihan batang pohon, Buaya masih saja minta tolong kepada banteng. Banteng pun mau membantunya. Buaya minta diantarkan pulang ke rumah buaya di tengah sungai. Banteng menggendong buaya dan berenang ke sungai menuju runah buaya. Waktu menuju ketengah sungai, buaya merasa lapar, ia minta tengkuk banteng. Tentu saja, banteng tak boleh. Buaya hendak memaksa. Banteng minta kepada buaya, agar sabar sebentar. Apabila buaya mau makan tengkuk banteng, banteng setuju, tetapi minta ketemu dengan siapa saja sebanyak 3 kali, yang dapat memberikan keadilan kepada banteng dan buaya. Buaya setuju. Pertama tama, mereka ketemu dengan sebuah kukusan dari anyaman bambu yang telah rusak. Kukusan bertanya ada apa, kok ada banteng menggendong buaya. Buaya bertanya, riwayat kukusan selama ikut manusia. Kukusan menjawab, bahwa sudah puluhan tahun membantu manusia menanak nasi, tetapi setelah kukusan rusak, tidak ada penghargaan sama sekali, malah ia di buang begitu saja. Kukusan diminta nasehatnya bagaimana dengan banteng dan buaya. Kukusan menjawab, ya sudah sepantasnya banteng menjadi makanan buaya, karena banteng telah menolong buaya. Kukusanpun pergi lagi. Buaya mau menggigit tengkuk banteng, tetapi banteng tidak boleh, ia masih  menunggu siapapun yang lewat 2 kali lagi, untuk diminta keadilannya. Tidak lama kemudian lewatlah tikar pandan yang sudah rusak. Tikar pandan setelah mendengar masalah banteng dan buaya, memberi keadilan, agar buaya memakan banteng, karena banteng telah menolong buaya. Buaya semakin erat memegangi tengkuk banteng. Banteng sangat khawatir dengan nasibnya. Tiba tiba saja lewatlah sang kancil. Melihat ada banteng menggendong buaya di dalam sungai, bertanyalah kancil ada gerangan apa kok ada banteng nggendong buaya berenang ketengah sungai. Akhirnya kancil mengundang banteng ketepian dahulu. Setelah menceritakan apa yang dialaminya, banteng minta kepada kancil untuk memberi keadilan. Kancil minta agar kejadiannya diulang. Akhirnya Banteng membawa buaya ketempat asal buaya tertimpa pohon. Kancil minta agar kejadiannya dikembalikan seperti sebelumnya. Buaya diturunkan dari punggung banteng, kemudian di letakkan di tanah. Banteng disuruh mengangkat pohon tadi, dan menaruh kembali ke punggung buaya. Buaya berteriak teriak, agar pohon yang menindihi, agar  cepat di singkirkan kembali, karena punggungnya sakit, menahan beban seberat itu. Banteng mau mengangkat kembali pohon tadi. Tetapi Kancil melarang Banteng untuk menolongnya. Karena buaya bukan binatang yang baik, sudah ditolong malah mau membunuhnya. Bantengpun pergi meninggalkan buaya, yang berteriak teriak kesakitan.Banteng berterima kasih pada Kancil. Kali ini kancil menjadi hakim yang adil.***



DICERITAKAN KEMBALI OLEH
    


      WAYANG WAYANG